1. Perintah dasar GIT
git config
Salah satu perintah git yang paling banyak digunakan adalah git config, yang bisa digunakan untuk mengatur konfigurasi tertentu sesuai keinginan pengguna, seperti email, algoritma untuk diff, username, format file, dll. Contohnya, perintah berikut bisa digunakan untuk mengatur email:
git config --global user.email sam@google.com
git init
Perintah ini digunakan untuk membuat repositori baru. Caranya:
git init
git add
Perintah git add bisa digunakan untuk menambahkan file ke index. Contohnya, perintah berikut ii akan menambahkan file bernama temp.txt yang ada di direktori lokal ke index:
git add temp.txt
git clone
Perintah git clone digunakan untuk checkout repositori. Jia repositori berada di remove server, gunakan:
git clone zayndev@193.288.160.58:/path/to/repository
Jika salinan repositori lokal ingin dibuat, gunakan:
git clone /path/to/repository
git commit
Perintah git commit digunakan untuk melakukan commit pada perubahan ke head. Ingat bahwa perubahan apapun yang di-commit tidak akan langsung ke remote repository. Gunakan:
git commit –m “Isi dengan keterangan untuk commit”
git status
Perintah git status menampilkan daftar file yang berubah bersama dengan file yang ingin di tambahkan atau di-commit. Gunakan:
git status
git push
git push adalah perintah git dasar lainnya. Push akan mengirimkan perubahan ke master branch dari remote repository yang berhubungan dengan direktori kerja Anda. Misalnya:
git push origin master
git checkout
Perintah git checkout bisa digunakan untuk membuat branch atau untuk berpindah diantaranya. Misalnya, perintah berikut ini akan membuat branch baru dan berpindah ke dalamnya:
command git checkout -b <nama-branch>
Untuk berpindah dari branch satu ke lainnya, gunakan:
git checkout <branch-name>
git remote
Perintah git remote akan membuat user terhubung ke remote repository. Perintah berikut ini akan menampilkan repository yang sedang dikonfigurasi:
git rmote -v
Perintah ini membuat user bisa menghubungkan repository lokal ke remote server:
git remote add origin <193.288.160.58>
git branch
Perintah git branch bisa digunakan untuk me-list, membuat atau menghapus branch. Untuk menampilkan semua branch yang ada di repository, gunakan:
git branch
Untuk menghapus branch:
git branch -d <branch-name>
git pull
Untuk menggabungkan semua perubahan yang ada di remote repository ke direktori lokal, gunakan perintah pull:
git pull
git merge
Perintah merge digunakan untuk menggabungkan sebuah branch ke branch aktif. Gunakan:
git merge <nama-branch>
git diff
Perintah git diff digunakan untuk menampilkan conflicts. Untuk melihat conflicts dengan file dasar, gunakan:
git diff --base <nama-file>
Perintah berikut digunakan untuk menampilkan conflicts diantara branch yang akan di-merge:
git diff <source-branch> <target-branch>
Untuk menampilkan semau conflict yang ada, gunakan:
git diff
git tag
Tagging digunakan untuk menandai commits tertentu. Contohnya:
git tag 1.1.0 <insert-commitID-here>
git log
Dengan menjalankan peritah ini akan menampilkan daftar commits yang ada di branch beserta detail-nya. Contoh outputnya adalah:
commit 15f4b6c44b3c8344caasdac9e4be13246e21sadw Author: Zayndeveloper <zayndev@gmail.com> Date: Mon Nov 11 12:56:29 2022 -0600
git reset
Untuk me-reset index dan bekerja dengan kondisi commit paling baru, gunakan perintah git reset:
git reset --hard HEAD
git rm
Gunakan perintah ini untuk menghapus file dari index dan direktori kerja. Contohnya:
git rm filename.txt
git stash
Mungkin inilah salah satu perintah dasar git yang jarang digunakan orang, yang bisa membantu menyimpan perubahan yang tidak langsung di-commit, namun hanya sementara. Contoh:
git stash
git show
Untuk menampilkan informasi tentang object pada git, gunakan git show:
git show
git fetch
Perintah ini digunakan untuk menampilkan semua object dari remote repository yang tidak berada di direktori kerja lokal. Contohnya:
git fetch origin
git ls-tree
Untuk menampilkan susunan object berdasarkan nama dan mode setiap item, dan nilai blob SHA-1, gunakan perintah git ls-tree. Contohnya:
git ls-tree HEAD
git cat-file
Menggunakan nilai SHA-1, menampilkan tipe object dengan menggunakan perintah git cat-file. Contohnya:
git cat-file –p d670460b4b4aece5915caf5c68d12f560a9fe3e4
git prep
git prep mengizinkan pengguna mencari frase dan/atau kata yang berada di dalam direktori. Contohnya, untuk mencari www.zayndeveloper.com di dalam semua file, gunakan:
git grep "www.zayndeveloper.com"
gitk
gitk adalah tampilan grafis dari repository lokal yang bisa dipanggil dengan menjalankan perintah:
gitk
git instaweb
Dengan perintah git instaweb, web server bisa dijalan berdampingan dengan repository lokal. Nantinya web browser akan langsung diarahkan ke server tersebut. Contohnya:
git instaweb –httpd=webrick
git gc
Untuk mengoptimasi repository melalui garbage collection, yang akan membersihkan file yang tidak dibutuhkan dan mengoptimasinya, gunakan:
git gc
git archive
Perintah git archive memungkinkan user membuat file zip atau tar yang mengandung susunan repository. Contohnya:
git archive --format=tar master
git prune
Melalui perintah git prune, object yang tidak memiliki incoming pointers akan dihapus. Gunakan:
git prune
git fsck
Untuk membuat pengecekan keseluruhan dari file system git, gunakan perintah git fsck. Object yang corrupt akan dikenali:
git fsck
git rebase
Perintah ini digunakan untuk menerapkan ulang commit di branch yang lain. Contohnya:
git rebase master
Kesimpulan
Beberapa pembahasan di atas merupakan perintah git yang paling sering digunakan. Pastikan Anda juga melihat tutorial GIT kami lainnya untuk mempelajari cara setup dan instalasi GIT.
Dengan harga mulai Rp10rb/bulan anda sudah mempunyai hosting sendiri loh! Yuk, mulai berlangganan sekarang!